Para istri yang suci hatinya, sesekali saat suamimu
terlelap,
pandanglah wajahnya. Itulah wajah orang yang tak
punya
hubungan darah denganmu, tapi kini terus berusaha
untuk
mencintaimu.
Sesekali saat suamimu pulang kerja atau kembali
dari tempat usahanya, pandanglah wajahnya. Cium
tangannya.
Itulah tangan yang bekerja keras mencari rezeki
untuk memberi
nafkah dirimu. Padahal, sebelum akad nikah, ia tak
punya
hutang budi sama sekali kepadamu.
Sesekali saat kau sendiri, ingat-ingatlah wajahnya.
Itulah
wajah orang yang mungkin turut diseret ke neraka
jika dirimu
melakukan maksiat. Sebab, ia turut bertanggung
jawab atas
agama dan akhlakmu. Padahal, sebelumnya lelaki itu
tak
mengenalmu.
Sesekali saat kau berdua dengannya, lihatlah
suamimu
dengan tatapan sayang. Itulah pribadi yang boleh
jadi selalu
berusaha menutupi masalah-masalahnya di luar
rumah, agar
kau tak turut sedih karenanya. Ia berusaha
menyelesaikan
masalahnya sendiri, agar kau tak ikut terbebani.
Sementara,
kau sering mengadukan masalahmu kepadanya,
berharap ia
mau mengerti dan memberi solusi. Padahal, bisa jadi
saat itu
masalahnya lebih besar daripada masalahmu. Namun,
dirimu
tetap diutamakannya.
Ingatkah doa yang dulu ia ucapkan saat pertama kali
kalian
salat bersama? Di malam pengantin itu, saat tangan
suamimu
gemetar memegang ubun-ubunmu, ia membaca,
“Allahumma inni as`aluka khairaha wa khaira ma
jabaltaha ‘alaihi wa
a’udzu bika min syarriha wa min syarri ma jabaltaha
‘alaihi.
Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan
tabiat yang
ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan
kejelekan
tabiat yang ia bawa.”
Sudahkah kebaikan-kebaikanmu kau bawa untuknya?
Untuk para calon istri saleha, jadikan baktimu
kepada
suami sepenuh air di samudera, agar berbalas ridha
dan
cinta Sang Maha Pencipta. Ikhlaskan baktimu karena
Allah, berusahalah dengan cara yang terbaik.
Lakukanlah
untuk mendapatkan ridha suamimu, agar Allah pun
ridha
terhadapmu.
“Jika seorang wanita menegakkan salat lima waktu,
berpuasa di bulan Ramadan, menjaga kesuciannya dan
mematuhi suaminya maka akan dikatakan kepadanya
(di Hari
Pengadilan), ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu
yang kamu
sukai!’”(HR. Ahmad)
=============================================
======
“Barangsiapa menyeru kepada kebaikan, maka ia
akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang
yang mengikuti (atau mengerjakan) nya tanpa
mengurangi pahala mereka sedikitpun.”(HR. Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar